Pengaruh Stimulasi Bermain Plastisin Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah
Keywords:
Plastisin, Motorik Halus, Anak PrasekolahAbstract
Menurut WHO (World Health Organitation) 5- 25% anak usia prasekolah menderita disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Salah satu kegiatan yang bisa memengaruhi kemampuan motorik halus anak adalah kegiatan bermain plastisin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stimulasi bermain plastisin terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quassy eksperimen dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dilakukan di RA Bungong Ban Keumang Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara pada bulan September 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah yang berjumlah 27 anak dengan usia 4-6 tahun dengan teknik total populasi. Penelitian ini menggunakan lembar observasi KPSP dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil analisis uji normalitas dengan menggunakan uji shapiro wilk dikarenakan sampel < 50 dan diperoleh data tidak berdistribusi normal. Hasil dari perkembangan motorik halus sebelum dilakukan stimulasi bermain plastisin sebesar 66,7% responden mengalami perkembangan motorik halus meragukan, dan sesudah diberikan stimulasi bermain plastisin sebesar 63,0% responden yang mengalami perkembangan motorik halus sesuai. Hasil analisa statistik menggunakan uji wilxocon sign rank test didapatkan p value = 0,000 < α = 0,05, maka Ha diterima artinya ada pengaruh stimulasi bermain plastisin terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Diharapkan dengan permainan lilin plastisin dapat membantu meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak